TSM7GfYpGUWoGUr7BUr0GSO9

Slider

Warga Tegal Lempuyangan Tolak Kompensasi KAI: 'Masa Cuma Segitu? Kita Bangun Sendiri Lho!


BERITA JOGJA
- Sosialisasi soal kompensasi dari PT KAI ke warga Tegal Lempuyangan, Bausasran, Danurejan, Kota Jogja, malah berujung penolakan. Warga merasa tawaran dari KAI kurang manusiawi, apalagi mereka merasa sudah banyak berjuang dan bangun rumah secara mandiri setelah bencana besar mengguncang Jogja.

Ketua RW 01, Anton Hadriutomo, membeberkan bahwa dalam pertemuan pada Kamis (15/5), PT KAI menawarkan tiga bentuk kompensasi:

  1. Ganti rugi bangunan non-inti
  2. Uang untuk “rumah singgah” sebesar Rp 10 juta
  3. Ongkos angkut alias bongkar senilai Rp 2,5 juta

“Iya, kompensasi itu untuk bangunan di luar bangunan utama. Terus ada tambahan rumah singgah Rp 10 juta, sama ongkos bongkar Rp 2,5 juta,” ujar Anton saat dihubungi, Jumat (16/5/2025).

Menurut penjelasan Anton, uang rumah singgah itu bisa digunakan warga untuk sewa tempat sementara sebelum pulang kampung atau cari tempat tinggal baru.

“Jadi istilahnya itu uang tambahan untuk rumah singgah. Mau dipakai sewa kontrakan dulu atau apa, terserah,” tambahnya.

Untuk bangunan non-inti, KAI menawarkan Rp 250 ribu per meter untuk bangunan permanen dan Rp 200 ribu per meter untuk semi permanen. Tapi... warga ogah!


Kenapa Warga Nolak? Ini Alasannya

Salah satu warga, Anik Sunarjo, buka suara mewakili keresahan warga lainnya. Ia menyebut, saat gempa besar Jogja 2006 mengguncang, bangunan mereka rusak parah. Tapi waktu itu, PT KAI sama sekali nggak muncul buat bantu.

“Kalau ini memang aset KAI, kenapa dulu waktu gempa nggak ada bantuan? Kita sendiri yang renovasi, gotong royong, bahkan sampai sekarang PT KAI nggak ngasih bantuan sepeser pun,” tegas Anik.

Warga merasa sudah banyak berkorban dan merawat tanah tersebut. Jadi saat sekarang hanya ditawari kompensasi “seadanya”, ya wajar kalau mereka merasa kecewa.


Respons PT KAI: Kami Catat dan Akan Dibahas Internal

Menanggapi penolakan ini, Manager Humas KAI Daop 6 Jogja, Feni Novida Saragih, menjelaskan bahwa sosialisasi ini adalah tindak lanjut dari yang sudah-sudah. Ia menyebut pihak KAI akan membahas ulang secara internal.

“Kami sudah sampaikan bentuk kompensasi termasuk ongkos bongkar. Tapi karena warga menyatakan menolak, kami akan diskusikan lagi langkah selanjutnya,” kata Feni.

“Yang jelas masukan dari warga sudah kami terima dan akan kami bahas internal. Hasilnya nanti akan kami tindak lanjuti,” lanjutnya.


Keraton Jogja Turun Gunung Tapi Belum Bisa Bicara

Dalam pertemuan itu, ada satu perwakilan dari Keraton Jogja yang ikut hadir, yakni Agus Langeng Basuki. Tapi sayangnya, ia nggak bisa memberikan komentar ke media.

“Saya hanya ditugasi hadir, tapi nggak diberi kewenangan untuk kasih keterangan. Silakan panjenengan ke sumber lain,” ujarnya singkat.


So, Apa Selanjutnya?

Warga Lempuyangan masih bertahan dengan penolakan mereka. Sementara KAI bilang bakal membahas ini secara internal. Apakah akan ada revisi kompensasi? Atau malah konflik makin panas?

Pantengin terus update-nya cuma di Jogja.Ompitv.com, media Jogja yang selalu nyuguhin info aktual dengan gaya anak muda. Santai tapi tajam!

0Komentar

© Copyright - BERITA JOGJA TERBARU TERUPDATE
Berhasil Ditambahkan

Tulis Apa Yang Ingin Kamu Cari Dan Tekan ENTER Untuk Mencari.