SLEMAN, JOGJA.OMPITV.COM – Siapa bilang polisi cuma jago nangkap penjahat? Di Sleman, Polresta Sleman justru panen jagung! Nggak main-main, mereka sukses memanen jagung dari lahan tidur seluas 1,6 hektare di Kelurahan Trimulyo, Sleman, yang dulunya bekas industri batako.
Program ini jadi bagian dari misi besar ketahanan pangan nasional sekaligus upaya ningkatin kesejahteraan petani lokal.
“Target kita 5 ton per hektare, ternyata bisa panen sampai 8 ton. Padahal sempat kena serangan ulat, tapi sekarang hasilnya bersih dan maksimal,” ungkap Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setianto Erning Wibowo, saat panen raya, Jumat (23/5/2025).
Dari Lahan Kritis Jadi Lahan Produktif: Cerita di Balik Jagung Trimulyo
Lahan di Bulak Klelen Tegalsari, Trimulyo ini sebelumnya mangkrak bertahun-tahun. Tapi sejak 21 Januari 2025, lahan tersebut ditanami varietas jagung Jakarin-1. Meski sempat dihantam cuaca ekstrem dan serangan ulat serta jamur, berkat kerja keras para petani dan sinergi semua pihak, panennya sukses besar!
Jagungnya Bisa Buat Pakan, Bisa Juga Jadi Bibit!
Nggak cuma buat pakan ternak, sebagian hasil panen juga akan diproses jadi bibit unggul buat tanam lagi. Dan kabar baiknya, hasil panen ini siap diserap Bulog.
“Bulog siap tampung. Tinggal dikeringkan sampai kadar air 14 persen. Harganya Rp 5.500 per kilo, sesuai harga pemerintah,” jelas Edy.
49 Hektare Total Tanaman Jagung di Sleman
Selain Trimulyo, Polresta Sleman juga tanam jagung di wilayah lain seperti Prambanan. Sayangnya, di Prambanan banyak tanaman terserang jamur karena lahan sempat tergenang air. Tapi Polresta nggak menyerah. Trimulyo bakal jadi lokasi tanam prioritas selanjutnya.
“Ini lahan tidur yang berhasil disulap jadi produktif. Nanti akan kita lanjutkan tanam lagi. Harapannya hasilnya makin bagus,” tambah Kapolresta.
Kolaborasi Keren: Polri, Petani, Dinas & Penyuluh Turun Bareng
Dedy Irwandi, Kepala Balai Penerapan Modernisasi Pertanian DIY, menyebut bahwa sinergi ini jadi bukti nyata kekompakan. Ia juga menjelaskan varietas Jakarin ini adaptif di lahan kering dan bisa panen maksimal di musim kemarau—bahkan hingga 10 ton per hektare dengan teknik budidaya yang tepat!
“Kalau musim kemarau, hasilnya bisa lebih gila lagi. Ini perlu sinergi lanjutan sama penyuluh dan Dinas Pertanian,” kata Dedy.
Ia juga menyarankan koordinasi dengan BBWSO buat ngatur sistem irigasi agar lahan jagung nggak lagi tergenang air.
Lurah Trimulyo Dukung Desa Jadi Sentra Benih
Lurah Trimulyo, Cholik Harmoko, pun ikut angkat topi atas inisiatif ini. Ia bilang, pengolahan lahan tidur jadi ladang jagung bukan cuma soal panen, tapi juga soal membangun ekonomi warga.
“Kami ingin kembangkan Trimulyo jadi desa berbenih. Dari bibit inbrida label putih, nanti bisa diturunkan jadi ungu. Bisa dijual ke kelompok tani lain. Nilai tambahnya besar, petani bisa makin sejahtera,” ungkapnya.
0Komentar